Oleh: Zyeril R.M.
Bulan April 2015 nanti,
Zarya genap berumur 4 tahun. Tidak terasa usia Zarya sudah bertambah lagi; yang
berarti Zarya sudah semakin besar. Dengan kondisi dan keterbatasan yang Zarya
miliki, empat tahun merupakan
‘pencapaian’ tersendiri bagi Zarya, dan juga saya yang melihatnya
tumbuh setiap hari. Tidak seperti anak-anak normal dan sehat lainnya, Zarya
dengan perlahan tapi pasti, tumbuh dan berkembang dengan caranya tersendiri.
Dalam usianya yang
menjelang 4 (empat) tahun, Zarya masih juga belum bisa
berbicara, tapi sekarang sudah bisa memanggil dengan mengeluarkan suara yang
cukup nyaring. Zarya memang masih harus ditopang ketika duduk diusianya yang
hampir 4 (empat) tahun ini, tapi sudah bisa menolak didudukan kalau ia hanya ingin berbaring.
Zarya, yang di usia
batita dulu masih harus ditengkurepin dari posisi terlentang, sekarang sudah
bisa membalikan badannya sendiri kalau ia capek bobok dari posisi tengkurep. Kalau dulu Zarya hanya bisa tersenyum,
sekarang sudah bisa tertawa terkekeh-kekeh saat
digoda dan diajak bercanda. Kalau dulu suka pasrah saja kalau mau dicium,
sekarang sudah bisa menggerakan tangannya kearah muka sebagai tanda protes
tidak mau diciumin kakaknya.
Zarya juga sudah mulai aware dengan
keberadaan orang di rumah. Ia akan cepat mengenali siapa yang mengajaknya
berbicara dari ekspresi mukanya. Bila ada tamu yang datang, Zarya tidak akan
mau tersenyum atau tertawa kalau diajak ngobrol, bila tamu yang datang bukan
kenalan akrab keluarga dan jarang ke rumah.
Milestones
pertumbuhan Zarya memang jauh dari normalnya anak umur 4 tahun. Tapi saya yakin, sekecil apa
pun perkembangan yang dialaminya,
it is a big giant step for her.
Segala usaha yang dilakukan Zarya, meskipun tidak terlihat besar, tapi
merupakan hal terindah untuk saya lihat.
Bukan merupakan hal yang
mudah diterima, melihat perkembangan Zarya di banding dengan anak seusianya.
Memiliki kondisi Microcephaly yang cukup parah tingkatannya, harapan saya akan
tumbuh kembangnya tidak muluk-muluk.
Memang sih, terkadang ada terbersit rasa
sedih, berharap bisa melihat Zarya berlari atau setidaknya berjalan seperti
anak lainnya; melihatnya bisa berbicara dan mengucapkan kata “bunda” atau
“ayah”. Tapi dengan kondisinya, sudah pasti hal itu tidak mungkin dapat terjadi.
Apakah saya jadi patah semangat? Definitely
Not! Apa pun akan saya lakukan demi pertumbuhan gadis kecilku….my little munchkin….. dan tidak lupa untuk selalu mensyukuri dan menghargai
setiap perkembangan yang terjadi padanya…sekecil apapun itu..
Doa saya untuk Zarya
kepada Allah SWT tidak pernah ada habisanya. Meminta agar Zarya diberikan yang
terbaik dalam kondisi apa pun, dan
sampai kapanpun. Saya tahu, perjalanan Zarya masih sangat panjang. Tapi saya
pasrahkan semuanya kepada Allah SWT yang telah menciptakan Zarya dengan sempurna.
Dengan hadirnya Zarya, saya jadi lebih menghargai dan berterimakasih akan
kesehatan dan perkembangan Gyzan, anak saya yang pertama. Saya jadi bisa lebih
berempati dan mengerti perasaan mama-mama super di luar sana yang juga memiliki
anak seistimewa Zarya
namun dengan kondisi yang sudah pasti berbeda. Semakin tambah
usia Zarya, semakin banyak yang saya pelajari dan dapatkan dari my little munchkin.
Happy to be 4 soon, my
little angel…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar