Dulu saat anak pertama saya, Gyzan, sudah lahir…I
really did wish that someone had told me not only the wonderful and happy story of being a new mom, tapi juga sedih dan frustasinya menjadi ibu baru ;) There are no schools on how to be a great
new parents (sudah punya anak ke-dua pun saya tetap saja harus banyak belajar…). Belajar beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi pada diri saya maupun keadaan yang tidak lagi
seperti dulu saat belum punya anak. Semuanya totally berubah tanpa bisa kita cegah atau atur.
Slowly but surely, I do the learning by doing; hanya saja kalau namanya sama anak gak bisa kan banyak trial and error dan pastinya berharap lebih banyak berhasilnya daripada error-nya. Don’t get me wrong..I love having children, I love children myself tapi semua yang saya pelajari tentang cara merawat dan membesarkan anak bisa dibilang I learnt it the hard ways. Untungnya saya suka baca buku dan nanya-nanya sama dokter anak. Tapi teori memang lebih gampang dari prakteknya….. Andaikan dulu ada yang bilang ke saya bahwa menyusui bayi tidaklah gampang, bahwa ada kemungkinan payudara saya luka-luka. Saya berharap andaikan dulu ada yang memberikan some kind of warning soal hormon-hormon pasca melahirkan yang sangat tidak bersahabat (istilah kerennya babyblues) dan membuat saya menangis sesenggukan tanpa alasan yang jelas (sedikit lebay agaknya..), dan saya sungguh sangat berharap dulu ada yang bilang langsung ke saya betapa letih dan kurang tidurnya saya saat menjadi ibu baru. Rasanya waktu tidur tidak akan pernah cukup…kayaknya untuk urusan yang satu ini seperti bersaing sama orang yang pulang ronda. Itu pun saya yakin mereka malah langsung bisa tidur dengan nyenyaknya, sementara saya…masih bagus bisa tidur sekitar 1 jam tanpa terganggu.
Slowly but surely, I do the learning by doing; hanya saja kalau namanya sama anak gak bisa kan banyak trial and error dan pastinya berharap lebih banyak berhasilnya daripada error-nya. Don’t get me wrong..I love having children, I love children myself tapi semua yang saya pelajari tentang cara merawat dan membesarkan anak bisa dibilang I learnt it the hard ways. Untungnya saya suka baca buku dan nanya-nanya sama dokter anak. Tapi teori memang lebih gampang dari prakteknya….. Andaikan dulu ada yang bilang ke saya bahwa menyusui bayi tidaklah gampang, bahwa ada kemungkinan payudara saya luka-luka. Saya berharap andaikan dulu ada yang memberikan some kind of warning soal hormon-hormon pasca melahirkan yang sangat tidak bersahabat (istilah kerennya babyblues) dan membuat saya menangis sesenggukan tanpa alasan yang jelas (sedikit lebay agaknya..), dan saya sungguh sangat berharap dulu ada yang bilang langsung ke saya betapa letih dan kurang tidurnya saya saat menjadi ibu baru. Rasanya waktu tidur tidak akan pernah cukup…kayaknya untuk urusan yang satu ini seperti bersaing sama orang yang pulang ronda. Itu pun saya yakin mereka malah langsung bisa tidur dengan nyenyaknya, sementara saya…masih bagus bisa tidur sekitar 1 jam tanpa terganggu.
Sesusah dan seberat apa pun saat saya dulu baru menjadi
ibu, satu hal yang sangat saya syukuri yaitu bahwa saya memiliki orang-orang
yang saya sayangi dan cintai yang siap membantu saya bila saya memerlukannya.
Suamiku, mama-mama ku, adik dan kakak ku, budeku bahkan sepupu-sepupuku..belum
lagi teman-teman dekat yang siap menghibur. They
are all the best Support System that
I could possibly have. Tanpa menggurui dan menyuruh ini itu, mereka tahu
kapan harus maju membantu saya, dan kapan harus berada di belakang layar
membiarkan saya belajar untuk menjadi the
best mom I can be ;) bahkan terkadang menjadi pendengar setia luapan hati
saya saat ingin mewek dan merasa gak punya kehidupan lain selain mengurus dedek
bayi. Padahal kalau dipikir, sebagian dari mereka malah belum menikah dan clueless dengan apa yang saya
bicarakan..hehehe. Tapi, mereka tahu dengan mendengarkan saja mereka sudah
sangat banyak membantu. Ibu baru memang amat sangat perlu memiliki Support
System…seperti kata pepatah It takes the
whole village to raise a child; bukan saja sangat mambantu sang ibu secara
fisik tapi juga secara mental. Mom happy, baby happy…bener kaaan….
Satu hal yang sangat saya anjurkan bagi ibu baru lainnya
adalah memiliki Support System seperti yang saya sebut tadi. Kalau kiranya
saudara atau orangtua berada di kota lain (bahkan luar negeri), tetangga terdekat
atau teman bisa dijadikan Support system tersebut. Memang, bukan berarti saya
bisa mengandalkan mereka 24 jam…tapi paling tidak akan terasa sekali bantuan
yang diberikan untuk kita sekalipun hanya untuk 5 menit. Dengan adanya
bantuan-bantuan pasti ada juga bermacam saran atau cara untuk merawat dedek
bayi. Jangan bingung atau malah tersinggung kalau kita nggak setuju dengan tips
yang diberikan. Yang dulu saya lakukan adalah mendengarkan dan mengumpulkan
semua saran yang diberikan dan memprosesnya lalu menerapkan apa yang menurut
saya terbaik untuk dedek bayi; bukan terbaik untuk saya dan suami, atau untuk
para eyang dan saudara….tapi terbaik untuk dedek bayi. Kalaupun menolak, secara
halus saya lakukan dengan memberikan alasan yang masuk akal…bukan menolak
mentah-mentah sehingga membuat mereka yang sudah banyak membantu saya merasa
tersinggung atau tidak diperlukan lagi. Most
of the time sih…semua berjalan baik. Saya senang dengan bantuan yang
mengalir, mereka pun senang dapat membantu saya merawat Gyzan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar