Selasa, 18 September 2012
Minggu, 16 September 2012
Beautiful Chaos
Oleh: Zyeril R.M.
Dulu waktu saya bekerja Full-time di kantor dan mengalami masa jenuh, saya selalu membayangkan betapa enaknya menjadi ibu rumahtangga. Punya lebih banyak waktu sama anak, di rumah bisa santai, gak kena macet dan bisa suka-suka saya mau ngapain saja. Ternyata….!! Saya salah besar! Angan-angan saya buyar seketika saat saya dapat kesempatan untuk berhenti bekerja dan menjadi a full-time stay at home mom alias…ibu rumahtangga.
Menjadi full-time mom menurut saya adalah
pekerjaan yang paling mulia; tapi pada saat yang bersamaan juga merupakan
pekerjaan yang sangat berat dan penuh tanggungjawab. Saya angkat topi deh…(dan
empat jempol ;p) untuk profesi yang satu ini.
Kalau
dipikir-pikir, ibu rumahtangga bekerja lebih dari 8 jam sehari, 7 hari
seminggu, gak ada upah lemburnya, dan belum tentu dapat cuti rutin. Meskipun
ada yang bantu-bantu di rumah, tetap saja pekerjaan rasanya gak ada
habis-habisnya. Selalu ada yang harus dirapihkan, dibersihkan, atau dicuci.
Menjadi bos sekaligus jadi pegawai bagi diri sendiri.
Saat saya
beralih profesi dari bekerja kantoran ke bekerja di rumah, saya sempat
mengalami ‘culture shock’. Saya
pikir..waduh…kok kayaknya pekerjaan saya gak selesai-selesai ya… Habis urusan
rumah, urusan anak sudah menunggu; mulai dari bangun pagi, siang sepulang
sekolah, les, sampai malam hari saat akan tidur. Belum lagi saat suami pulang
dari kerja.
Rutinitas
kegiatan sehari-hari juga tidak ada tandingannya. Dibutuhkan mental baja dan
pikiran positif untuk menyambut hari dan memulai kegiatan yang itu-itu juga,
yang nyaris gak ada bedanya dari hari kehari; sungguh tidak bisa dianggap
enteng. Undangan dari teman untuk bertemu atau sekedar kumpul-kumpul merupakan
kegiatan refreshing yang selalu
ditunggu dan jadi penyemangat. Gak harus lama, cukup satu atau dua jam but it can really boost our spirit..hehehe.
Namun harus
saya akui, imbalan yang didapat dari kerja keras mengurus rumah dan keluarga
tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kepuasan yang dirasakan benar-benar
bisa membuat saya merasa senang, tenang dan puas. Segala kelelahan dan
kejenuhan yang terkadang muncul…lupa sudah ;)
Teman atau
anggota keluarga yang lain kadangkala bilang ke saya kalau mengurus rumah
jangan terlalu dipaksakan; gak selesai hari ini, sambung lagi besok. Atau kalau
piring gak kecuci malam ini, besok pagi saja dilanjutkan. Saran mereka sih..pernah
beberapakali saya coba jalankan, tapi berhubung saya orangnya agak sedikit
perfeksionis, yang ada saya malah jadi kepikiran dan gak tenang sampai mau
tidur aja ragu-ragu karena tahu ada yang belum beres. Alhasil besok-besok I make sure everything is tidy and in order
before I call it a night and go to bed. Betapapun chaotic-nya pekerjaan rumah saya, it still is a beautiful chaos.
Saya semakin
sadar betapa berharganya waktu untuk diri sendiri. Dibanding dulu saya juga
jadi semakin menghargai para ibu rumahtangga lainnya yang selalu bangun paling
pagi dan tidur paling akhir; memastikan seisi rumah sudah rapi dan beres. Setelah untuk beberapa lama menjalani
‘profesi’ yang satu ini, I would say that
I’m so proud to be a full-time mom.
Dan untuk para suami di luar sana (yang punya istri berprofesi sebagai ibu rumahtangga), you should be too!
Langganan:
Postingan (Atom)